Friday, 22 April 2016

Listrik untuk Palu

“Berhenti mengutuk kegelapan, mulailah menyalakan lilin” – Anonim

Kota Palu, tidak hanya menjadi pusat pemerintahan Provinsi Sulawesi Tengah, kota ini juga menjadi pusat aktivitas keekonomian di provinsinya. Perkembangan ekonomi di Kota Palu meningkat dengan tajam setiap tahunnya. Berbagai macam cafe-cafe dan UMKM mulai tumbuh dan mengisi ruang publik. Investor-investor besar pun mulai menanamkan usaha mereka dalam bentuk perumahan, hotel, dan sentra belanja. Tidak berhenti hingga di situ, kawasan ekonomi khusus (KEK) juga sedang diselesaikan pembangunannya dan akan menjadi kota ini sebagai kota yang terisi dengan industri.
Dengan berkembangnya perekonomian Kota Palu, kebutuhan listrik untuk menyalakan seluruh area jangkauan juga ikut meningkat. Dari data yang ada, dibutuhkan sekitar 88 MW untuk menyalakan seluruh area kota. Sementara itu, dari seluruh pembangkit mesin yang ada saat ini, kemampuan tertinggi untuk pemasokan energi hanya 80 MW. Selisih ini kemudian berdampak pada terjadinya beberapa kali pemadaman lampu. Bahkan, jika seluruh mesin mulai memasuki masa perbaikan rutinnya, maka akan terjadi pengurangan pasokan energi lagi. Hal terburuk yang bisa terjadi adalah semua mesin diharuskan masuk masa perbaikan. Dampaknya telah dirasakan beberapa minggu ini yaitu pemadaman secara bergilir dengan durasi yang sangat panjang.
Usaha-usaha untuk meningkatkan pasokan energi ke Kota Palu sedang dilakukan. Saat ini tengah dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang akan mulai beroperasi pada tengah tahun ini. Pendistribusian dari Pembangkit Listrik Tenaha Air (PLTA) Sulewana juga dilakukan untuk menutupi selisih kebutuhan energi yang ada.
Berdasarkan data BPS, peningkatan ekonomi di Kota Palu berkisar pada angka 15%. Dengan angka tersebut, dapat diprediksi bahwa kebutuhan pasokan energi listrik akan lebih besar. Pemenuhan kebutuhan ini bersifat wajib jika ingin meningkatkan perekonomian di Kota Palu.
Dengan mengasumsikan bahwa pertumbuhan ekonomi berbanding lurus dengan kebutuhan energi listrik, maka dibutuhkan penambahan sekitar 12 MW setiap tahunnya. Nilai tersebut tentu bukan angka yang kecil dan mudah dipenuhi. Mesin-mesin Pembangkit Listrik Tenaga Diesel yang sekarang pun sudah mengalami degradasi kemampuan akibat umurnya yang semakin tua. Maka dari itu, masih dibutuhkan sumber energi tambahan untuk memenuhi kebutuhan listrik Kota Palu.

Energi Baru dan Terbarukan
Dalam regulasi yang tercantum pada PP No. 79/2014 tentang KEN, bahwa pada tahun 2025 energi baru dan terbarukan harus bisa memasok minimal 23% dari kebutuhan energi nasional. Berkaca pada kondisi sekarang, ketersediaan energi baru dan terbarukan hanya memberikan sumbangsih sebesar 7% dari kebutuhan energi nasional. Maka, dalam kurun waktu 19 tahun Indonesia harus mengejar angka 16% untuk bisa mewujudkan peraturan tersebut.
Kota Palu hingga saat ini masih belum menggunakan energi baru dan terbarukan secara maksimal. Penggunaan energi baru dan terbarukan masih terhitung minimal. Padahal, potensi-potensi sumber energi listrik di Kota Palu cukup melimpah seperti angin dan tenaga surya.
Angin di Kota Palu bertiup cukup konstan setiap tahunnya dikarenakan lokasi Kota Palu yang berada di dekat khatulistiwa sehingga pergantian musim tidak terlalu berdampak bagi kondisi cuaca lokal. Dengan menggunakan diameter kincir angin sebesar 5 m, maka energi listrik yang bisa dihasilkan bernilai sekitar 76.5 – 2.297 Watt (Sam Alimuddin, 2005). Nilai tersebut cukup untuk menyalakan satu rumah kecil dengan peralatan dapur standar. Dengan menempatkan kincir angin di sepanjang Teluk Palu, pasokan energi listrik dapat meningkat walaupun tidak secara signifikan. . Pemenuhannya juga dapat ditingkatkan dengan meningkatkan diameter dari kincir angin atau efisiensi dari rancangan kincir anginnya.
Lain halnya dengan energi surya. Meski sering dibanggakan dan dikeluhkan, ternyata penggunaan energi surya di Kota Palu tidak akan bisa mencapai efesiensi yang diharapkan. Letak Kota Palu yang berada di dekat garis khatulistiwa ternyata menyebabkan matahari melintasi langit lokal dengan posisi yang cukup konstan yaitu tegak lurus permukaan. Buruknya bagi pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) adalah jika stasiun pemasangan hanya menghadap ke satu arah, maka penyerapannya tidak maksimal jika matahari sudah tidak tegak lurus permukaan panelnya. Namun, hal ini tidak akan menjadi kendala yang bisa menghentikan pemanfaatan energi ini. Panel surya bisa dibuat selalu menghadap ke matahari. Pembuatan konfigurasi yang demikian tidaklah sulit dengan kemampuan yang dimiliki oleh civitas akademi yang ada di Universitas Tadulako.

Masa Depan
Sumber energi di Kota Palu sejatinya bisa terpenuhi dengan pasokan dari energi baru dan terbarukan seperti PLTA dan PLTU. Namun, pengoperasian alat-alat itu memakan ongkos yang sangat besar dan jika memasuki waktu perbaikan akan sangat mengurangi produktifitas pemasok listrik di Kota Palu. Terdapat beberapa alternatif sumber energi yang bisa diperoleh yaitu berupa energi angin dan energi surya. Dengan beberapa keterbatasan, energi ini tetap bisa dimanfaatkan meski bukan sebagai pemasok utama.
Keberadaan lembaga pendidikan dan kemampuan orang-orang di dalamnya tentu menjadi satu potensi sendiri bagi Kota Palu. Dengan melakukan pengembangan pada rancangan turbin angin, maka energi yang bisa dipanen akan lebih banyak. Demikian juga dengan energi surya, meski teknologinya masih cukup mahal untuk diaplikasikan, namun sumber energi ini merupakan investasi jangka panjang bagi suatu daerah. Inovasi-inovasi pada konfigurasi pemasangan panel dapat dilakukan bahkan sejak tahap studi sarjana.

Kesadaran akan potensi energi baru dan terbarukan di Kota Palu sebenarnya sudah timbul di benak banyak orang. Namun, masih sedikit yang tergerak untuk benar-benar mewujudkannya menjadi produk dan benar-benar menghasilkan energi.  Lebih dari sekedar menyalakan lilin, mulailah membangkitkan energi. Demi Kota Palu yang bebas pemadaman listrik.

*tulisan yang sama dimuat di Harian Radar Sulteng pada tanggal 16 April 2016

No comments:

Post a Comment