- 2016 bagi saya adalah tahun dimana saya banyak sekali belajar. Di tahun ini juga saya menjadi lebih kenal kepada diri saya sendiri. -
Aksantara
Sejak awal tahun ini, saya disibukkan dengan kegiatan di Aksantara. Organisasi, tempat bertukar pikiran, sekaligus tempat bermain ini mengajarkan banyak hal. Lelahnya berusaha, manisnya hasil
perjuangan, kecelakaan salah satu teman kami, rasa kecewa, rasa bangga, dan kebersamaan. Di sini juga saya belajar sangat banyak hal teknis, yang akhirnya menjerumuskan saya untuk memilih tugas akhir dengan topik UAV. Akhir perjuangan kami ditutup dengan memenangi enam penghargaan pada KRTI 2016. Belum menjadi juara umum, tapi kami akan terus berusaha.
perjuangan, kecelakaan salah satu teman kami, rasa kecewa, rasa bangga, dan kebersamaan. Di sini juga saya belajar sangat banyak hal teknis, yang akhirnya menjerumuskan saya untuk memilih tugas akhir dengan topik UAV. Akhir perjuangan kami ditutup dengan memenangi enam penghargaan pada KRTI 2016. Belum menjadi juara umum, tapi kami akan terus berusaha.
Tahun ini saya bepergian sangat sering.
Perjalanan yang paling saya nikmati adalah perjalanan ke Jakarta. Jakarta memang dekat dengan Bandung, tapi selalu menawarkan kesan bagi saya. Perjalanan ke Jakarta di akhir tahun ini mempertontonkan kesibukan orang-orang ibu kota, kemegahan, dan juga polemik klasik. Saya kembali ditampar, hidup "layak" memang susah. Kemudian saya teringat saat pertama kali menginjakkan kaki di kota ini dan terkaget-kaget melihat gedung tinggi. Saat itu saya bertekad untuk menaklukkan Jakarta.
Lombok menjadi salah satu daerah yang saya kunjungi. Pengumpulan paper ke ISAST lah yang membawa saya jauh ke timur. Presentasi paper yang saya lakukan terbilang berjalan dengan biasa. Namun kesempatan peluang-peluang yang terbuka saat konferensi tersebut terbilang mengejutkan.
Saya juga belajar dari banyak orang.
Sri Mulyani melalui kuliah singkatnya di UI membuat saya yang saat itu kesal terhadap alokasi APBN negara ini, berhenti mengoceh. Beliau mengatakan bahwa belum saatnya mahasiswa berkoar tentang APBN, dan benar saja, kekesalan saya tidak akan membuahkan hasil. Beberapa pidato beliau juga mengajarkan saya tentang pentingnya ekonomi. Pada awalnya saya terlalu mengenal Sri Mulyani, kini beliau menjadi salah satu orang yang ingin saya temui.
Pak Bona, engineer di PT DI, memberikan banyak sekali wawasan tentang wilayah kerja beliau. Beliau juga bercerita tentang seberapa tertinggalnya teknologi kita. Pada akhir waktu pertemuan, saya mendapati bahwa Pak Bona merupakan salah satu orang yang saya cari dari PT DI. Beliau memiliki kemampuan, visi, dan optimisme, pengorbanannya pun tidak terbilang kecil.
Saya berbuat kesalahan.
Saya mendengar.
Saya belajar.
Saya berusaha.
Saya gagal, saya berhasil.
Saya lebih mengenal diri sendiri.
Palu, 31 Desember 2016
No comments:
Post a Comment