Wednesday, 3 June 2015

#20 Matahari

Ada satu kebiasaan saya yang agak aneh, mencari matahari. Ada perasaan senang ketika saya mengetahui posisi matahari dan mampu merasakan hangatnya. Mungkin karena lahir di daerah yang sangat panas, Kota Palu.

Kadang, pagi-pagi sekali, saya keluar rumah hanya untuk menunggu matahari terbit. Memastikannya masih terbit di timur. Ada sedikit perasaan lega ketika melihatnya pertama kali muncul di tempat yang sama. Pernah saya bermimpi mendapatinya berada di barat selepas adzan subuh berkumandang.

Palu, 06:30, 11 bulan yang lalu

Siang, di Kota Bandung, lebih sering saya mendapatinya ditutupi awan-awan kelabu. Rindu rasanya, mendapatinya tepat di atas kepala membakar badan ini tanpa awan yang menggumpal di sekitarnya. Hal yang paling menarik adalah ketika alam berkonspirasi dalam menyuasanakan intensitas cahaya dan kelembapan sehingga tercipta 'halo', pelangi melingkar sempurna.

Sore, waktu untuk menikmatinya tenggelam, di sisi barat. Di balik gunung, laut, atau bahkan jalan dan gedung tinggi.

Boy, ada satu teka-teki yang menarik untuk kau buat sendiri jawabannya. Bagaimana mekanisme matahari akan terbit dari barat? Bagaimana skenario Tuhan membuat keteraturan dunia ini hilang? Meski kita tahu pasti, ketidakberaturan di dunia ini memang selalu meningkat. Itu hukum alam.

No comments:

Post a Comment